Bagaimana
dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar,
dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di
hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib, hanya Allah Yang
tahu. Tidak satu pun dari makhluk-Nya mengetahui kapan kiamat, baik para
nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya
pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34)
Maka
ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada
Allah swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari
kiamat.” (Fushilat: 47)
Allah
merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan
datang secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat:
‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang
kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat
menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat
(huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak
akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf: 187)
Namun
demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat
memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang
mengantarkannya. “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari
kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena
sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi
mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?”
(Muhammad: 18)
“Yang mereka nanti-nanti
tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut
nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu
(pula’).”(Al-An’am: 158)
Maka
tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya
kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat
besar dan tanda-tanda kiamat kecil.
Tanda
kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang
relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya
kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain.
Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan
sesudahnya.
Tanda kiamat besar adalah
perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak
biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.
Para
ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat
besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita
tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda
kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka
bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari
dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan
perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu
Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit
matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)
Tanda-Tanda Kiamat Kecil
Tanda-tanda
kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan
sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin
‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman.
Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin
bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu,
merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:
1. Diutusnya Rasulullah saw
Jabir
r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah
matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima
perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’
Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah
saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah.
(HR Muslim)
2. Disia-siakannya amanat
Jabir
r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang
berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata,
“Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan
pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa
yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata
sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah
saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya
tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.”
Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah
kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw.
Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)
3. Penggembala menjadi kaya
Rasulullah
saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau
menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat
orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala
binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas
Dari
Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi
kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan
tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang
dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun
‘alaihi)
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
”Ada
enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya
Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya,
fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput
manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi,
sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari
Muadz).
6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi
kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj,
ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan,
pembunuhan.” (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar